Selasa, 02 Oktober 2012

Perumahan Pegawai untuk Efektivitas Kinerja



Sebagai daerah pemekaran baru, maka perumahan pegawai menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Keadaan saat ini benar-benar memprihatinkan. Pegawai dituntut untuk memberikan pelayanan maksimal namun keberadaan mereka seperti rumah tanpa atap. Sebagai daerah yang baru dibuka memang sangat banyak pegawai yang harus didatangkhan dari luar Tambrauw. Banyak pegawai mempertanyakan" bagaimana kami bisa maksimal kalau tempat tinggal saja kami susah" begitu kata salah satu kepala bidang yang namanya enggan untuk dipublikasikan.
Sementara masih banyak pegawai yang harus numpang tinggal di rumah masyarakat sekitar, namun karena banyaknya pegawai, kapasitas dari barak pegawai yang disiapkan dan keberadaan rumah masyarakat tidak lagi memungkinkan. Sebagai contoh banyak guru yang mengabdikan waktu penuhnya di sausapor untuk mengajar masa depan anak-anak tambrauw justru terlantar. Mereka tidak lagi mendapatkan penghidupan yang layak.
Kehidupan mereka makin menyedihkan. Jauh dari kata sempurna atau bahkan sehat sekalipun. Ketika pemerintah nasional mencanangkan tahun 2020 sebagai tahu bebas perumahan kumuh. Justru hal sebaliknya terjadi di tambrauw. Bukan lagi tinggal di perumahan kumuh tapi mereka malah tinggal di bumi beralaskan pasir dan rumput beratapkan langit dalam istilah lain mereka mengolongkhan langit untuk kehidupan mereka berkoloni. Sebuah ironi besar utk program dan visi besar yang di bangun untuk kemajuan kabupaten sausapor.

1 komentar:

  1. tambrauw, Antara Pegawai dan kenyataan betapa susahnya membangun kabupaten baru

    BalasHapus